Thursday 13 October 2011

Manusia sebagai Hamba Allah


Posisi manusia di alam atau kehidupan dunia ini, juga merupakan tujuan penciptaan manusia oleh Allah SWT, adalah sebagai hamba ('abdi'). Sebagai hamba, tugas utama manusia adalah mengabdi (beribadah) kepada Sang Khaliq; metaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hubungan manusia dengan Allah SWT bagaikan hubungan seorang hamba (budak) dengan tuannya. Si hamba harus sentiasa patuh, tunduk, dan taat atas segala perintah tuannya. Demikianlah, karana posisinya sebagai 'abdi', kewajiban manusia di bumi ini adalah beribadah kepada Allah dengan ikhlas sepenuh hati (Q.S. 2:21, 98:5, 52:56).
Ibadah bererti 'abada' yang  mengabdikan diri, menghambakan diri. Ibadah dalam erti sempit ialah aktiviti keagamaan ritual seperti solat, puasa, dan haji.
Dalam erti luas, ibadah adalah melaksanakan hidup sesuai dengan syariat Islam; aktiviti ekonomi –seperti berdagang, politik, seni, dan lainnya sesuai dengan nilai-nilai Islam. Semua perbuatan baik yang mendatangkan manfaat bagi diri dan orang lain adalah ibadah atau amal soleh.
Seorang Muslim harus memahami benar posisinya di hadapan Allah sebagai 'abdi' ini. Pemahamannya itu harus terwujudkan dalam perilaku Islami, karena secara ideal, seseorang yang mengaku Muslim, dirinya telah benar-benar ter-shibghah (tercelup) kedalam “celupan Allah”, yakni syariat Islam.
Muslim yang sudah ter-shibgah, segala perilaku kesehariannya berpedoman pada ajaran Islam, setiap gerak langkah dan perbuatannya “dikendalikan” oleh syariat Islam, sehingga ia selalu berbuat kebaikan dalam segala hal.Wallahu a’lam.*

No comments:

Post a Comment